02 April 2013

Mengajari Anak Toilet Training

Image : rafrafbaby.com

Toilet training, begitu istilah populer untuk melatih si kecil buang air kecil atau besar di kamar mandi. Kapan sebaiknya latihan itu mulai dilakukan?

Umumnya balita bisa diajak toilet training setelah otot-ototnya mulai dapat mengontrol kandung kemih pada usia di atas 18 bulan. Juga ditandai dengan kesiapan emosi, fisik dan psikologis di usia sekitar 2-3 tahun. 

Perhatikan beberapa hal ketika mengajari anak toilet training.

  • Terlalu dini. Dilansir Mayo Clinic, tidak perlu mulai terburu-buru untuk melakukan toilet training ini. Jika anak diajari terlalu dini, kemungkinan tahapan itu akan selesai lebih lama. Beberapa anak menunjukkan keinginannya untuk belajar buang air kecil dan besar di kamar mandi saat usia dua tahun. Ada juga anak yang belum mau melakukannya meski usia mereka sudah 2,5 tahun atau lebih. Jadi sebenarnya orangtualah yang tahu kapan waktu paling tepat mengajari anak toilet training dengan mengamati perkembangan fisik, kognitif dan perilakunya. Tanda-tandanya antara lain, anak sudah dapat duduk tegak, bisa memahami intruksi sederhana dan sudah bisa mengatakan keinginannya. 
  • Kenalkan kebiasaan ke kamar mandi. Amati siklus pipis dan pup si kecil untuk memudahkan anda mengajaknya menyalurkan pada waktu dan tempat yang tepat. Butuh waktu untuknya terbiasa dengan kebiasaan itu, jadi anda atau pengasuh harus konsisten untuk membimbingnya. Hal itu akan membuatnya cepat paham dan makin terampil memakai toilet. 
  • Jangan memberikan beban. Tiap anak mempunyai kemampuan yang berbeda dalam menjalani proses ini. Berikan anak waktu. Dia akan belajar secara bertahap, mulai dari kita yang mengajaknya ke toilet hingga dia bisa memintanya sendiri. Jangan memarahinya ataupun menghukumnya ketika sekali waktu dia lupa karena keasikan dengan mainannya. Hukuman anda akan membuatnya enggan melanjutkan proses toilet training, katakan saja anda tidak suka. Wajah marah dan kecewa anda, hanya akan membuatnya takut dan malah lebih sering tidak mau mengatakan ketika dia ingin pipis atau pup. 
  • Pakai cara seru. Gali kreativitas Anda untuk mengajak balita melakukan toilet training agar lebih seru. Anda dapat memasang obat khusus yang tidak berbahaya untuk membuat air di kloset menjadi biru, memasang papan target untuk balita menempel stiker tanda berhasil memakai pispot/toilet dengan benar. Atau cara lain yang membuatnya semangat melakukan toilet training
  • Beri pujian. Rayakan bila ia berhasil melakukan pipis dan pup dengan benar. Hadiahi dengan pujian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar